Sunday, May 20, 2012

Show To The World


  • So...kamu mau pilih yang mana? Good nite tweeps, mari merajut mimpi dalam balutan hening malam. ;))
  • Yang pertama : orang bodoh yang mau belajar. Yang kedua : orang bodoh yang gak mau belajar. #showToTheWorld 
  • Pesan terakhir, di dunia ini cuma ada 2 jenis orang bodoh. #showToTheWorld
  • Bisa kan..bisa kan ladies? G ad yang g bisa, karena kita semua sama-sama belajar ;) #showToTheWorld 
  • Yuk..belajar bijak. Sama-sama udah dewasa kan? So, g susah kan buat ngomong baik-baik? ;) #showToTheWorld
  • Berbesar hatilah menerima hal-hal yg buat dia kurang nyaman sama kamu. Setelah itu perbaiki sikap-sikapmu. #showToTheWorld
  • Coba lihat cermin, n ngaca. Ngomong sm diri kamu dicermin, apa ada hal-hal yg buat laki kamu kurang nyaman sama kamu? #showToTheWorld
  • Dan kamu tahu? klo insecure adalah tanda minimnya rasa percaya diri pada diri kamu sendiri. #showToTheWorld
  • Apalagi di tambah ngalarang laki kamu buat jalan sama sahabat cew n geng laki nya. Ck..ck..itu nunjukin klo kamu "insecure" #showToTheWorld
  • Itu malah bikin kamu kliatan CHILDISH banget!!! G dewasa, dear!! #showToTheWorld
  • Dgn nyinyir kamu pengen sluruh dunia tau gimana menyedihkannya kamu?trus biar pada simpati? Ah,Itu mah g keren sama sekali! #showToTheWorld
  • Bicarakan baik-baik apa yg bikin kamu g sreg sama dia. Jangan cuma brani nyinyir lewat status BBM,dsb tanpa orangnya tau #showToTheWorld
  • Ladies, klo kamu ada masalah sama sahabat wanita laki kamu, ngomong langsung sama orangnya. #showToTheWorld
  • Jangan cuma bisa ngedumel, marah nggak jelas, dan ngeluh lewat status BBM, twitter, atau FB #showToTheWorld
  • Jika sudah menyangkut masalah personal, sebaiknya dibicarakan langsung sama personalnya #showToTheWorld

Thursday, May 3, 2012

Lebih dari Sebuah Kebetulan


Sinkronisitas, Lebih dari Sebuah Kebetulan



"Tak ada kebetulan yang benar-benar kebetulan"

Aku berkenalan dengan seorang teman baru, sebut saja dia Ben. Ketika pertama kali bertemu dengannya ada sebuah kejadian sepele, kita sama-sama membawa sebotol tupperware berisi kopi. Dari sebotol tupperware berisi kopi itu hubungan pertemanan kita berlanjut intens dan baik.

Mungkin sebotol tupperware yang tak sengaja sama-sama kita bawa adalah sebuah kebetulan. Namun dari sebotol tupperware itu melahirkan sebuah hubungan persaudaraan intens yang memperbaiki kehidupan diri masing-masing. Jika kita mau menelaah lagi, tak ada kebetulan yang benar-benar kebetulan. Semua hal memiliki pola dan makna implisit. Bukankah tak ada hal yang diciptakan Tuhan yang tidak bermakna dan bermanfaat ?

Kebetulan-kebetulan yang memiliki makna itu dapat kita sebut sinkronisitas. Bahkan kata "kebetulan" pun kurang efisien  karena sesungguhnya tak ada hal yang "kebetulan" atau insidental. Semua punya makna dan berinterelasi dalam sebuah maha rencana dari semesta. Sinkronisitas adalah proses dialogis, sebuah pola komunikasi dari 'titik pangkal' yang menghubungkan semua pikiran, perasaan, sains dan seni dalam semesta, yang kemudian terlahir ke dalam realitas ini. Itulah yang membedakan sinkronisitas dengan kebetulan biasa. Sinkronisitas menunjukkan adanya suatu makna yang kaya bahkan terhadap hal sepele sekalipun, jika kita mau mengasah kepekaan lebih tajam lagi. Menutup semua indera kita, dan belajar melihat dengan mata hati.

Realitas yang kita jalani dalam keseharian menghadirkan realitas dualistis, dimana manusia memikirkan hal-hal yang terjadi deisekitarnya dari 2 aspek.  Hitam putih, salah benar, terang gelap, dan seterusnya. Begitulah cara kerja ilmiah pikiran kita, terkadang segalanya menjadi linier, cause and effect, sebab dan akibat. Jika aku melakukan ini, maka aku akan mendapatkan itu, Aku mengalami hal ini karena dulu aku melakukan hal itu. Namun sinkronisitas menghasilkan pemikiran lain yang lebih tinggi dan luas, kehidupan semesta tak hanya berbicara dalam bahasa sebab dan akibat. Kehidupan semesta seperti lingkaran yang tak terputus dan terus berkembang, segala hal terkorelasi. 

Setiap dari kita pastinya pernah mengalami sinkronisitas, betapapun remeh dan sepele kejadiannya, baik disadari atau tidak. Ada pendapat yang mengatakan bahwa sinkronisitas biasanya baru terasa pada titik kritis kehidupan seseorang, yang bisa diinterpretasikan sebagai bibit perkembangan orang itu pada masa yang akan datang.Namun bagiku sinkronisitas adalah sebuah titik dimana kita dapat berbincang dengan 'Diri',  melepas ego dan menelaah bahwa kehidupan semesta adalah satu, terkorelasi. Sinkronisitas menghadirkan suatu sudut pandang yang memungkinkan kita untuk melihat realitas yang sama sekali lagi.Yang tentunya dapat merubah pola sikap dan perilaku kita Mungkin inilah saatnya kita bernajak dari zona nyaman pemikiran kita yang lama, menyambut sinkronisitas.

Sunday, April 29, 2012

Original Coffee




History of Coffee 
Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi.

Kopi di Afrika
Kopi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM. Saat itu, banyak orang di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia, yang mengonsumsi biji kopi yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh, namun metode penyajiannya masih menggunkan metode konvensional.

Kopi di Arab
Beberapa ratus tahun kemudian biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab dengan metode penyajian yang lebih maju. Bangsa Arab yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa Afrika saat itu, tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil sarinya. Pada abad ke-13, umat Muslim banyak mengonsumsi minuman kopi ini agar para pemuja tetap terjaga. Pada masa ini, belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena bangsa Arab selalu mengekspor biji kopi yang infertil (tidak subur) dengan cara memasak dan mengeringkannya terlebih dahulu.

Kopi di Eropa
Biji kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh seorang saudagar Venesia. Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki. Bangsa Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil membudidayakannya pada tahun 1616. Kemudian pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar-besaran. Pada sekitar tahun 1714-an, Raja Perancis Louis XIV menerima sumbangan pohon kopi dari bangsa Belanda sebagai pelengkap koleksinya di Kebun Botani Royal Paris, Jardin des Plantes.

Kopi di Brazil
Pada tahun 1727, pemerintah Brasil berinisiatif untuk menurunkan harga pasaran kopi di daerahnya, karena pada saat itu kopi masih dijual dengan harga tinggi dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan elit. pemerintah Brasil mengirimkan agen khusus, Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta, untuk menyelinap masuk ke Perancis dan membawa pulang beberapa bibit kopi, ia membawa pulang sebuah buket berisi banyak bunga kopi yang diberikan oleh istri gubernur seusai jamuan makan malam. Dari pucuk-pucuk ini bangsa Brasil berhasil membudidayakan kopi dalam skala yang besar.

Jenis dan Varietas Kopi 
1. Kopi Arabica
Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik dan memiliki rasa yang lebih kaya. Sebagian besar kopi dibuat dari biji kopi Arabica. Kopi ini berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Kkopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC.
Varietas Arabica Coffee
  • Kopi Kolombia (Colombian coffee) - pertama kali diperkenalkan di Kolombia pada awal tahun 1800. Sekitar 12% kopi di dunia dihasilkan di negara ini
  • Colombian Milds — Varietas ini termasuk kopi dari Kolombia, Kenya dan Tanzania.
  • Costa Rican Tarrazu — dari “San Marcos de Tarrazu valley” di pegunungan di luar San José, Costa Rica.
  • Guatemala Huehuetenango — Ditanam di ketinggian 5000 kaki di bagian utara Guatemala.
  • Ethiopian Harrar — dari Harar, Ethiopia
  • Ethiopian Yirgacheffe — dari daerah di kota Yirga Cheffe di provinsi Sidamo (Oromia) di Ethiopia.
  • Hawaiian Kona coffee — ditanam di kaki pegunungan Hualalai di distrik Kona di Hawaii. Kopi diperkenalkan pertama kali di kepulauan ini oleh Chief Boki. Ia adalah gubernur Oahu pada tahun 1825.
  • Jamaican Blue Mountain Coffee — dari Blue Mountains di Jamaika. Kopi ini memiliki harga yang mahal karena kepopulerannnya.
  • Kopi Jawa (Java coffee) — dari pulau Jawa di Indonesia. Kopi ini sangatlah terkenal sehingga nama Jawa menjadi nama identitas untuk kopi.
  • Kenyan — terkenal karena tingkat keasamannya dan rasanya.
  • Mexico - memproduksi biji kopi yang keras.
  • Mocha — Kopi dari Yemen dahulunya diperdagangkan di pelabuhan Mocha di Yemen. Jangan disalahartikan dengan cara penyajian kopi dengan coklat.
  • Santos - dari Brasilia. Memiliki tingkat keasaman yang rendah.
  • Sumatra Mandheling dan Sumatra Lintong — Mandheling dinamakan menurut suku Batak Mandailing di Sumatra utara di Indonesia. Lintong dinamakan menurut nama tempat Lintong di Sumatra utara.
  • Kopi Gayo (Gayo Coffee) — berasal dari Dataran Tinggi Gayo
  • Sulawesi Toraja Kalosi — Ditanam di daerah pegunungan tinggi di Sulawesi.
  • Tanzania Peaberry — di tanam di Gunung Kilimanjaro di Tanzania. “Peaberry” artinya biji kopi ini hanya satu dalam setiap buah..
  • Uganda - Meskipun sebagian besar penghasil kopi robusta. Ada juga kopi arabika berkualitas yang dikenal sebagai Bugishu.
2. Kopi Robusta
Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas pada ketinggian 800 m di atas permukaan lautt, dan rentan terhadap hama dan penyakit. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan. 

Varietas Robusta 
kopi luwak dari Indonesia 
Kape Alamid dari Filipina
Kopi Varietas Termahal 
Luwak Coffee
Hacienda La Esmeralda
St. Helena Coffee
Favorite Coffee in the World 
Luwak Coffee
Jamaica Blue Mountain
Fazenda Santa Ines (Brazil)

My Favorite one of original Coffee from Indonesia “Sumatra Mandheling” 
rasa buah dan asam di awal, meninggalkan pahit pada tegukan terakhir seperti “harapan dalam penantian”

touch me


 
 
touch me

mulai belajarlah menyapaku.
jika tak mampu,
biasakanlah untuk menghindariku
mulai belajarlah mengenalku.
jika tak mampu,
biasakanlah untuk berpaling dariku.
mulai belajarlah memperhatikanku.
jika tak mampu,
biasakanlah untuk mengacuhkanku
mulai belajarlah mengingatku.
jika tak mampu,
biasakanlah mengenangku
mulai belajarlah mencintaiku.
jika tak mampu,
biasakanlah melupakanku
19’ 04’ 2012
cheyuanita

Thursday, March 29, 2012

Pembuatan Minuman Kopi


Pembuatan Minuman Kopi

Kopi akan menjalani serangkaian proses pengolahan yang panjang dari biji kopi untuk menjadi minuman kopi

Pemanenan dan pemisahan cangkang
Tanaman kopi selalu berdaun hijau sepanjang tahun dan berbunga putih. Bunga ini kemudian akan menghasilkan buah yang mirip dengan ceri terbungkus dengan cangkang yang keras. Hasil dari pembuahan 

di bunga inilah yang disebut dengan biji kopi. Pemanenan biji kopi dilakukan secara manual dengan tangan. Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah dipanen ini akan dipisahkan cangkangnya. Pemisahan biji kopi dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pengeringan dan penggilingan dengan mesin. Pada kondisi daerah yang kering biasanya digunakan metode pengeringan langsung di bawah sinar matahari. Metode lainnya adalah dengan menggunkan mesin. Sebelum digiling, biji kopi biasanya dicuci terlebih dahulu. Saat digiling dalam mesin, biji kopi juga mengalami fermentasi singkat. Metode penggilingan ini cenderung memberikan hasil yang lebih baik dari pada metode pengeringan langsung.

Pemanggangan
Setelah dipisahkan dari cangkangnya, biji kopi telah siap untuk masuk ke dalam proses pemanggangan. Proses ini secara langsung dapat meningatkan cita rasa dan warna dari biji kopi. Secara fisik, perubahan biji kopi terlihat dari pengeringan biji dan penurunan bobot secara keseluruhan. Pori-pori di sekeliling permukaan biji pun akan terlihat lebih jelas. Warna cokelat dari biji kopi juga akan terlihat memekat.

Penggilingan
Biji kopi yang telah kering digiling untuk memperbesar luas permukaan biji kopi. Dengan bertambah luasnya permukaan maka ekstraksi akan menjadi lebih efisien dan cepat. Penggilingan yang baik akan menghasilkan rasa, aroma, dan penampilan yang baik. Hasil penggilingan ini harus segera dimasukkan dalam wadah kedap udara agar tidak terjadi perubahan cita rasa kopi. 

Seni perebusan
Perebusan merupakan langkah akhir dari pengolahan biji kopi hingga siap dikonsumsi. Untuk menciptakan minuman kopi yang bercita rasa tinggi, perebusan biji kopi harus dilakukan dengan baik dan sempurna.Terdapat banyak variabel dalam perebusan biji kopi, antara lain komposisi biji kopi dan air, ukuran partikel, suhu air yang dipakai, metode, dan waktu perebusan. Kesalahan kecil dalam perebusan kopi dapat menyebabkan penurunan cita rasa.

Dekafeinasi
Dekafeinasi atau penghilangan kafein termasuk ke dalam metode tambahan dari keseluruhan proses pengolahan kopi. Dekafeinasi banyak digunakan untuk mengurangi kadar kafein di dalam kopi agar rasanya tidak terlalu pahit. Selain itu, dekafeinasi juga digunakan untuk menekan efek samping dari aktivitas kafein di dalam tubuh. Proses dekafeinasi dapat dilakukan dengan melarutkan kafein dalam senyawa metilen klorida dan etil asetat.

Coffee Latte


Latte atau Caffè latte (bahasa Italia) yang artinya kopi susu. Coffee Latte adalah espresso atau kopi yang dicampur dengan susu dan memiliki lapisan busa yang tipis di bagian atasnya. Perbandingan antara susu dengan kopi pada caffè latte adalah 3:1. Di AS kombinasi latte terdiri dari sepertiga espresso dan dua pertiga susu panas, sehingga lebih terasa susunya dibanding cappuccino.

Coffee Latte pertama kali ditemukan di Italia pada akhir 1950 oleh Lino Meiorin. Ia merupakan pemilik dari sebuah cafe dan merupakan barista pertama dari Italia. Ketika itu para pengunjung cafe tidak terbiasa dengan rasa dari cappuccino tradisional yang sangat tajam. Mereka meminta lebih banyak susu (latte) untuk dicampur dengan kopi tersebut. Lambat laun Lino memutuskan untuk menjual minuman espresso dengan lebih banyak susu dan menyebutnya sebagai “caffè latte”.

Coffee Latte

 manis yang bergulat dengan pahit
 menyampaikan kehampaan dalam tawa


Coffee Story, for The Love of Coffee
21’03’2012