Original Coffee
History of Coffee
Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi.
Kopi di Afrika
Kopi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM. Saat itu, banyak orang di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia, yang mengonsumsi biji kopi yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh, namun metode penyajiannya masih menggunkan metode konvensional.
Kopi di Arab
Beberapa ratus tahun kemudian biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab dengan metode penyajian yang lebih maju. Bangsa Arab
yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa Afrika saat
itu, tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil
sarinya. Pada abad ke-13, umat Muslim banyak mengonsumsi minuman kopi ini agar para pemuja tetap terjaga. Pada masa ini, belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena bangsa Arab selalu mengekspor biji kopi yang infertil (tidak subur) dengan cara memasak dan mengeringkannya terlebih dahulu.
Kopi di Eropa
Biji kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh seorang saudagar Venesia. Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki. Bangsa Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil membudidayakannya pada tahun 1616. Kemudian pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar-besaran. Pada sekitar tahun 1714-an, Raja Perancis Louis XIV menerima sumbangan pohon kopi dari bangsa Belanda sebagai pelengkap koleksinya di Kebun Botani Royal Paris, Jardin des Plantes.
Kopi di Brazil
Pada tahun 1727, pemerintah Brasil
berinisiatif untuk menurunkan harga pasaran kopi di daerahnya, karena
pada saat itu kopi masih dijual dengan harga tinggi dan hanya bisa
dinikmati oleh kalangan elit. pemerintah Brasil mengirimkan agen khusus, Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta, untuk menyelinap masuk ke Perancis dan membawa pulang beberapa bibit kopi, ia membawa pulang sebuah buket berisi banyak bunga kopi yang diberikan oleh istri gubernur seusai jamuan makan malam. Dari pucuk-pucuk ini bangsa Brasil berhasil membudidayakan kopi dalam skala yang besar.
Jenis dan Varietas Kopi
1. Kopi Arabica
Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik dan memiliki rasa yang lebih kaya. Sebagian besar kopi dibuat dari biji kopi Arabica. Kopi ini berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Kkopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC.
Varietas Arabica Coffee
- Kopi Kolombia (Colombian coffee) - pertama kali diperkenalkan di Kolombia pada awal tahun 1800. Sekitar 12% kopi di dunia dihasilkan di negara ini
- Colombian Milds — Varietas ini termasuk kopi dari Kolombia, Kenya dan Tanzania.
- Costa Rican Tarrazu — dari “San Marcos de Tarrazu valley” di pegunungan di luar San José, Costa Rica.
- Guatemala Huehuetenango — Ditanam di ketinggian 5000 kaki di bagian utara Guatemala.
- Ethiopian Harrar — dari Harar, Ethiopia
- Ethiopian Yirgacheffe — dari daerah di kota Yirga Cheffe di provinsi Sidamo (Oromia) di Ethiopia.
- Hawaiian Kona coffee — ditanam di kaki pegunungan Hualalai di distrik Kona di Hawaii. Kopi diperkenalkan pertama kali di kepulauan ini oleh Chief Boki. Ia adalah gubernur Oahu pada tahun 1825.
- Jamaican Blue Mountain Coffee — dari Blue Mountains di Jamaika. Kopi ini memiliki harga yang mahal karena kepopulerannnya.
- Kopi Jawa (Java coffee) — dari pulau Jawa di Indonesia. Kopi ini sangatlah terkenal sehingga nama Jawa menjadi nama identitas untuk kopi.
- Kenyan — terkenal karena tingkat keasamannya dan rasanya.
- Mexico - memproduksi biji kopi yang keras.
- Mocha — Kopi dari Yemen dahulunya diperdagangkan di pelabuhan Mocha di Yemen. Jangan disalahartikan dengan cara penyajian kopi dengan coklat.
- Santos - dari Brasilia. Memiliki tingkat keasaman yang rendah.
- Sumatra Mandheling dan Sumatra Lintong — Mandheling dinamakan menurut suku Batak Mandailing di Sumatra utara di Indonesia. Lintong dinamakan menurut nama tempat Lintong di Sumatra utara.
- Kopi Gayo (Gayo Coffee) — berasal dari Dataran Tinggi Gayo
- Sulawesi Toraja Kalosi — Ditanam di daerah pegunungan tinggi di Sulawesi.
- Tanzania Peaberry — di tanam di Gunung Kilimanjaro di Tanzania. “Peaberry” artinya biji kopi ini hanya satu dalam setiap buah..
- Uganda - Meskipun sebagian besar penghasil kopi robusta. Ada juga kopi arabika berkualitas yang dikenal sebagai Bugishu.
2. Kopi Robusta
Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas pada ketinggian 800 m di atas permukaan lautt, dan rentan terhadap hama dan penyakit. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.
Varietas Robusta
kopi luwak dari Indonesia
Kape Alamid dari Filipina
Kopi Varietas Termahal
Luwak Coffee
Hacienda La Esmeralda
St. Helena Coffee
Favorite Coffee in the World
Luwak Coffee
Jamaica Blue Mountain
Fazenda Santa Ines (Brazil)
My Favorite one of original Coffee from
Indonesia “Sumatra Mandheling”
rasa buah dan asam di awal, meninggalkan
pahit pada tegukan terakhir seperti “harapan dalam penantian”