Thursday, March 29, 2012

Pembuatan Minuman Kopi


Pembuatan Minuman Kopi

Kopi akan menjalani serangkaian proses pengolahan yang panjang dari biji kopi untuk menjadi minuman kopi

Pemanenan dan pemisahan cangkang
Tanaman kopi selalu berdaun hijau sepanjang tahun dan berbunga putih. Bunga ini kemudian akan menghasilkan buah yang mirip dengan ceri terbungkus dengan cangkang yang keras. Hasil dari pembuahan 

di bunga inilah yang disebut dengan biji kopi. Pemanenan biji kopi dilakukan secara manual dengan tangan. Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah dipanen ini akan dipisahkan cangkangnya. Pemisahan biji kopi dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pengeringan dan penggilingan dengan mesin. Pada kondisi daerah yang kering biasanya digunakan metode pengeringan langsung di bawah sinar matahari. Metode lainnya adalah dengan menggunkan mesin. Sebelum digiling, biji kopi biasanya dicuci terlebih dahulu. Saat digiling dalam mesin, biji kopi juga mengalami fermentasi singkat. Metode penggilingan ini cenderung memberikan hasil yang lebih baik dari pada metode pengeringan langsung.

Pemanggangan
Setelah dipisahkan dari cangkangnya, biji kopi telah siap untuk masuk ke dalam proses pemanggangan. Proses ini secara langsung dapat meningatkan cita rasa dan warna dari biji kopi. Secara fisik, perubahan biji kopi terlihat dari pengeringan biji dan penurunan bobot secara keseluruhan. Pori-pori di sekeliling permukaan biji pun akan terlihat lebih jelas. Warna cokelat dari biji kopi juga akan terlihat memekat.

Penggilingan
Biji kopi yang telah kering digiling untuk memperbesar luas permukaan biji kopi. Dengan bertambah luasnya permukaan maka ekstraksi akan menjadi lebih efisien dan cepat. Penggilingan yang baik akan menghasilkan rasa, aroma, dan penampilan yang baik. Hasil penggilingan ini harus segera dimasukkan dalam wadah kedap udara agar tidak terjadi perubahan cita rasa kopi. 

Seni perebusan
Perebusan merupakan langkah akhir dari pengolahan biji kopi hingga siap dikonsumsi. Untuk menciptakan minuman kopi yang bercita rasa tinggi, perebusan biji kopi harus dilakukan dengan baik dan sempurna.Terdapat banyak variabel dalam perebusan biji kopi, antara lain komposisi biji kopi dan air, ukuran partikel, suhu air yang dipakai, metode, dan waktu perebusan. Kesalahan kecil dalam perebusan kopi dapat menyebabkan penurunan cita rasa.

Dekafeinasi
Dekafeinasi atau penghilangan kafein termasuk ke dalam metode tambahan dari keseluruhan proses pengolahan kopi. Dekafeinasi banyak digunakan untuk mengurangi kadar kafein di dalam kopi agar rasanya tidak terlalu pahit. Selain itu, dekafeinasi juga digunakan untuk menekan efek samping dari aktivitas kafein di dalam tubuh. Proses dekafeinasi dapat dilakukan dengan melarutkan kafein dalam senyawa metilen klorida dan etil asetat.

Coffee Latte


Latte atau Caffè latte (bahasa Italia) yang artinya kopi susu. Coffee Latte adalah espresso atau kopi yang dicampur dengan susu dan memiliki lapisan busa yang tipis di bagian atasnya. Perbandingan antara susu dengan kopi pada caffè latte adalah 3:1. Di AS kombinasi latte terdiri dari sepertiga espresso dan dua pertiga susu panas, sehingga lebih terasa susunya dibanding cappuccino.

Coffee Latte pertama kali ditemukan di Italia pada akhir 1950 oleh Lino Meiorin. Ia merupakan pemilik dari sebuah cafe dan merupakan barista pertama dari Italia. Ketika itu para pengunjung cafe tidak terbiasa dengan rasa dari cappuccino tradisional yang sangat tajam. Mereka meminta lebih banyak susu (latte) untuk dicampur dengan kopi tersebut. Lambat laun Lino memutuskan untuk menjual minuman espresso dengan lebih banyak susu dan menyebutnya sebagai “caffè latte”.

Coffee Latte

 manis yang bergulat dengan pahit
 menyampaikan kehampaan dalam tawa


Coffee Story, for The Love of Coffee
21’03’2012

Wednesday, March 21, 2012

#2 Imagine ataukah Illusion ?



#2 Imagine ataukah Illusion ?
 
Sekarang pukul 02.00 dini hari. Wajah lucu nan lembutmu terbaring menghadap ke kanan, rambut panjangmu tergerai sedikit berantakan, tanganmu terlipat di balik bantal seolah berusaha meraih jemari yang selalu kau genggam.
Sudah seribu sembilan puluh lima hari aku mengenalmu, kau ajarkan aku melihat partikel semesta dari sudut yang sederhana, memaknai kesederhanaan keindahan melalui tetes embun, bias kabut, secangkir kopi , dan aroma hujan yang terkadang sering terlewat oleh refleksi kornea.
Memimpikanmu menghadirkan sensasi keteduhan. Bingkaian senyum diwajahmu telah mengikis lapisan senyawa pembentuk benteng hati yang telah ku bangun jauh sebelum orbit kita saling berdampingan. Jika cinta memang sistematis, pada angka berapakah ia pas ? Jika cinta memang tak terdefinisi, dengan kata apa rasa dapat terdeskripsi ?
Banyak hal yang selalu membuat kita jatuh cinta pada hidup dan kehidupan, berkali-kali untuk beragam alasan. Cinta yang barangkali datang dan pergi sesuai dengan situasi yang terus berganti. Membuahkan rangkaian potret perjalanan yang mengandung keselarasan makna. Pertemuan, interaksi, pertautan hati, saling memaknai, tak terkecuali perpisahan dan kematian.
Masih banyak waktu yang ingin ku tukar untuk merasakanmu, meneguk bercangkir-cangkir kopi, menaklukkan keindahan puncak gunung, berbaring di bawah lautan bintang, menjelajah petak-petak tak terjamah, mengagumi lukisan Tuhan. Segalanya mampu kita lakukan. Namun, jika Sang Maha Kasih benar-benar mengijinkan pertukaran waktu untukku entah dalam hitungan jam ataupun menit, aku hanya menginginkan satu hal : merengkuhmu seerat mungkin, menggenggam jemarimu, bergandengan menembus dinamika imaji yang tak terjamah oleh mereka.
Memastikan diriku masih tetap terpejam, terjaga dalam gelap. Tak terusik oleh kicau burung, kokok ayam jago, bunyi alarm, ataupun sosok mentari yang membolah sempurna dari ufuk timur. Karena saat kelopak mataku yang berat mulai terbuka, kau hanya akan melebur bersama angan, menjadi puing kenangan yang harusnya terlupakan. Sebuah imaji yang tak mampu ku nyatakan.

19’03’12 n 21’03’12
Coffee Story 
My fairy room

Thursday, March 15, 2012

#1 imagine ataukah illusion ?


#1 imagine ataukah illusion ?

Sekarang pukul 02.00 dini hari. Wajah teduhmu terbaring menghadap ke kiri, rambut cepakmu berantakan, tanganmu tersembunyi di balik bantal.

Sudah hampir 3 tahun yang bisa dikatakan 36 bulan, 156 minggu, 1095 hari, 1076800 jam aku mengenalmu, membiarkanmu membuka hati dan merobohkan altar egoku. Kau ajarkan aku cara mengasihi dan dikasihi, menjadi pendengar setiaku, dan rekan menjelajah alam.

Menatapmu memberiku sensasi kebebasan, menembus batas-batas kelogisan pikiran, dan menghancurkan persepsi kewajaran mereka. Mereka bilang cinta tak pernah logis, namun nyatanya cinta mampu menambah ruang dalam dimensi hati dan rasa.

Aku semakin kaya akan imajinmu, berkah Sang Penguasa Alam yang tak terkira. Hidup memang tak seperti film yang berdurasi dua jam dengan akhir happy ending. Lebih dari itu hidup seperti labirin berliku, karena Tuhan tak pernah menjanjikan surga abadi untuk kehidupan yang lurus-lurus saja.

Begitu banyak yang ingin kubicarakan lagi, mari kita meneguk secangkir kopi, berbincang dibawah sinar bintang, menjelajah alam, menyambut hujan, naik kereta, tak ada yang tak mampu kita lakukan. Namun jika boleh aku memilih satu hal saja : aku ingin terbaring disampingmu, tenggelam dalam kehangatan selimut, menggapai tanganmu yang tersembunyi di balik bantal dan menyatu ke alam abstrak yang kasat mata.
Memastikan kau tak terbangun karena dering jam beker, sebuah panggilan, atau sinar mentari di pagi hari. Karena saat kau terbangun nanti aku hanya akan menjadi puzzle-puzzle kenangan yang harusnya kau kubur dalam ruang lain ingatanmu, menjadi ilusi yang tak pernah nyata.